
Cersex Pemerkosaan – Bacaan Seks Dewasa Riil Rena Gadis Elok SPG Mth – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Ini adalah beberapa pengalaman dari nyataku, dengan sedikit tambahan dimana-mana, dengan unggulan bisa jadi ide buat kawan-kawan yang ingin pdkt sama mbak-mbak beberapa SPG-SPG yang cantik-cantik dan bohay-bohay. Nyaman bro….
Hatiku punyai pakaian kerja cuma itu-itu saja, sudah lama keinginan buat membeli baju baru, tetapi teratur tidak ada waktu. Ringkas jika akhir pekan tidak sempet-sempet makin, karena hari sabtu ikut-ikutan bultang ama tetangga, hari minggunya bermain tenis bersama kawan-kawan kantor. Sorenya jika tidak kecapean paling menonton ama kekasih. Semula kepikir ingin membeli pakaian ama kekasih, tetapi ngerinya justru pacar yang meminta dibelikan macem-macem, kan menjadi tekor, hehehehe.. dasar kikir ya.
Kelompok Bacaan Seks Dewasa Riil Rena Gadis Elok SPG Mth
narasi seks riil
Keinginan membeli pakaian itu baru dapat terwujud pada hari Rabu itu, habis rapat ama bos-bos direksi, gw punyai kesempatan cabut dari kantor, gagasan ke mall yang deket-deket rumah, menjadi dapat sekaligus pulang. Hinggalah gw di mode toko – “mth” gw liat-liat keliling-keliling nyari-nyari pakaian baju yang pas, mendadak pandangan gw stop tidak pada pakaian, tetapi pada figur cantik kurang lebih 165/47 terlihat tinggi langsing, putih, elok, dengan make up tipis, demikian seksi dan memikat, berdiri dimuka gw yang kembali selesaiin baju-kemeja yang dijajal oleh calon konsumen yang kyknya tidak menjadi membeli.
“siang mas, silakan dilihat-liat bajunya, kembali cukup banyak diskont lho.” Kata gadis itu, sekalian tetep tangannya melipat beragam pakaian.
“iya mbak, ini kembali nyari-nyari baju, kebingungan, habis semua bagus-bagus, menjadi saya susah milihnya, dapat tolong dicarikan yang pas untuk saya mbak?” gw mulai keluarin salah satunya jurus Ssi.
“mas sukai warna apa?”,
“saya sukai warna hijau”. Usai selesaiin pakaian yang tidak menjadi dibeli, tangannya dengan cekatan raih beragam baju dari gantungan.
“ini, dicoba mas, sepertinya pas dech,” sekalian tangannya memberbagi baju ke tangan gw.
Sepintas gw ngelirik pada pangkal toketnya, upss.. cukup , 34B. Gw tidak segera menjawab, tetapi langsung terima pakaian itu dari tangannya dan cuma tersenyum,
“oke dech, saya coba dahulu ya, di mana ruang buat nyobanya?”,
“disitu paling sudut belok ke kanan”, katanya.
Dalam ruangan kamar tukar, gw tidak coba pakaiannya tetapi cuma gw pasin di pundak saja, agar cepat2 dapat bercakap kembali ama sang SPG itu . Maka, tidak berapakah lama gw dah ada di muka ia.
“bagaimana mas?, cocok kan?, cocok ukuran kan?”,
“iya mbak, saya mengambil yang ini”, dengan riang sang gadis, tuliskan nota buat gw.
Selanjutnya gw memperlancar pendekatan pada calon mangsa gw ini. Tinggal di mana?, kerja sampai jam berapakah?, sudah lama kerja di sini?, pulangnya di anter kekasih ya? Itu beragam pertanyaan standard yang biasa gw gunakan buat awal mula Ssi. Bukan hanya secara lancar menjawab pertanyaan2 gw, dianya justru sharing, mulai dari masalah pekerjaan sampai masalah keluarga.
Sampai kami jadi dekat, cukup banyak SPG-SPG lain yang melihat ketika kami bercakap, tetapi gw dan pacar tidak demikian perduli, karena posisi kami kebenaran dipojokan, cukup sedikit terhalang oleh pilar gedung mall, oleh etalase dan gantungan2 pakaian. Selanjutnya,tanpa gw mintapun, dianya ikhlas memberbagi nocannya ke gw, berikut namanya dianya tulis dibalik selembar kertas : Rena 0816-xxx-xxx. Gw juga memberi no ponsel gw, dengan miss call no tlp itu.
Selang 2 hari berakhir, hari Jumat pagi, saat sebelum pergi kerja, gw simak di ponsel ada sms singgah ke ponsel gw… disaksikan kenyataannya dari Rena.
“mz, dapat anter pulang tidak, Rena tidak dijemput adik, motornya dibengkel, jam 2an siang ya,” cukup berat gw ingin oks in, karena di dalam kantor gw masih tetap ada pekerjaan yang wajib gw berakhir.
Bacaan Seks Dewasa Riil Rena Gadis Elok SPG Mth
Tetapi karena kebayang putih dan cantiknya cewek ini, gw coba mengebut pekerjaan gw, sampai bisa usai tengah hari, lantas gw e-mail reportnya ke sang bos. Sang Bos kyknya tidak demikian ngecek pekerjaan gw, cuma mereply thanks dan good job saja, dan sang bos katakan ingin diskusiin hasil pekerjaan gw after akhir pekan which is hari Senin.
Habis makan siang, gw mengambil mobil diparkirkanan, langsung melaju ke arah tempat Rena kerja. Nyampe disitu lebih kurang jam 13:40, pacar kyknya belum keluar. Gw telpon, ktnya masih tetap mengganti pakaian. Gw bilangin tunggu di Solari***, salah satunya restoran yang ada satu lantai di bawah “mth”.
Sekalian tunggu, gw mesen dua minuman dua2 nya juice. Selang beragam lama, Rena muncul , gunakan pakaian tanktop merah berpijar, keat, menjadi sembulan toketnya demikian terlihat tingkatkan keseksian ini cewek, bawahnnya dianya pakai rok span seragam mth, kayknya dianya tidak mengganti roknya, cuma setel atasnya saja.
“Hi mas Dody”,
“hi Ren”, tangan kami bersalaman,
“bagaimana informasinya?, motornya mengapa bisa dibengkel”,
“baik mas, iya motornya kyknya salah isi bensin, membeli bensinya di tepi jalan, menjadi mesinnya wajib dibersihin,” “mas ko pakaiannya dah dipakai saat ini, tuch cakep kan?,
“iya kan Rena yang pilih…”gw puji ia, agar tambah pdkt, ini salah satunya jurus lho.
“gw dah pesenin juice melon,” kalian ingin pesen makanan engga?, kalian belum makan kan Ren?” ,
“bisa mas, gw mesen nasi goreng, tetapi nantinya bantuin ya, masalahnya Rena tidak dapat makan tidak sedikit2, takut gemuk… h ehe…” sekalian tunggu pesenan tiba kami ngobrol-ngobrol kembali.
“Tempo hari Rena sebel sekali dech,.. ada cowok yang ingin membeli pakaian 4 potong,..dah diberi bon, eh.. tidak tahu ke mana, dianya tidak ke kasir untuk bayar..”, itu salah satunya narasi Rena yang kami obrolin, sampai pesenan makanan tiba.
“mari mas, kami berdua saja, Rena pasti tidak habis”,
“suapin ya, he he.. gw candain ia?”,
“ih.. mas manja dech”, Tetapi benar, kadang-kadang usai dianya melahap nasi gorengnya, dianya suapin gw..”
wah terasa romantis sekali dech, walau sebenarnya kami baru satu hari ini nge-date. Dalam hati gw, sepertinya ini cewek dapat gw prospect selanjutnya dech.
Perasaan gw kenyataannya tidak salah, usai makan, kami jalan ke parkir, buat mengambil mobil gw. Nach disanalah, peristiwa yang
“diharap”kan juga terjadi. Sehabis hidupin mobil, dan hidupin ACnya, saat sebelum jalan, gw berpura-pura salah pegang perseneling, yang gw pegang adalah pahanya Rena, sekalian sedikit gw seka nakal.
“Eh sorry Ren… salah pegang ya.. kewajiban ini ya… sekalian gw menunjuk ke perseneling.”
“mas.. gpp ko, jika megang yang ini,… asal…?” ” asal apa Ren”,
“asal disemakinin, jangan nanggung”, sekalian mengerling matanya, menjadi seperti binal begitu dech”, gw takut ngelihatnya, tetapi, gairah yang terdapat diri gw menaklukkan akal sehat gw, yang pada akhirnya mengusung gw dan Rena ke sesuatu motel di wilayah kramatjt***.
Saat sebelum berlaga, biasa gw pesen minuman dan makanan dahulu. Diawali dari kiss-kiss, FK, selanjutnya kami sama-sama menelanjangi keduanya. Garang sekali ini cewek, gw diciumin dimulai dari pangkal atas, sampai kaki, terkini dengan nikmati, gw di BJin sampai ke lubang sunhole, sampai gw ngecrottsss. tengah asyik-asiknya, gw muntahin sperm gw, pintu ada yang ngetuk, eh.. tahunya yang nganter minuman dan makanan, ya sudah pada akhirnya kami istirahat bentar, minum-minum dan makan, walau sebenarnya gw merasa sang Rena kembali terangsang berat, habis nge-BJ gw.
Selang beragam menit selanjutnya jadwal kami teruskan, gw tidak kalah agressif, gantian gw yang melumat habis badan langsing dan sekelnya Rena, sampai dianya meracau.. dan katakan..
“memasuknnnn mazzz, masukkan mazz, Rena tidak metahan.”. Pasang caps, mulai ritus yang teratur gw harap dan mimpikan,.. Simak juga: Bacaan Seks Dewasa Disetubuhi Kontol Besar di Villa Pucuk
Missionary, selanjutnya Doggy, WOT, doggy kembali, Missionary kembali,… dan terkini WOT…. Gw ngecrottsss. Jika Rena, dah dari barusan, gw simak dianya kejang-kejang melulu, yang dibarengi erangan-erangan kepuasannya ia. 2x pertarungan terjadi selanjutnya, sampai kami sama lemas.
Gw anter pulang, dibarengi beragam lembar rupiah sekadar buat jajan dan menggantiin bujet motornya yang dibengkel, gw katakan demikian ke Rena. Rena benar-benar menampik semula, karena dianya tekankan bukan perek, dianya cuma ingin have fun saja, melepas kepenatan Jakarta. Tetapi dengan sedikit memberikan keyakinan jika ini tidak berarti bayar ia,.. pada akhirnya dianya terima lembar-lembaran rupiah dari gw.