
Jam 6 pagi waktu di tempat saya terbang kembali lagi ke negeri tersayang. Sehabis transit di beberapa lapangan terbang pada akhirnya jam empat sore saya landing dibandara A Yani. Sehabis kudapatkan semua barang bawaanku, saya secepatnya bergerak keluar. Kusaksikan istipsu berdiri di ujung koridor.
Cersex Pemerkosaan – Kenakan kaus ketat tanpa lengan yang dipadukan blouse mini 1/2 paha membuat dia berkesan benar-benar elok dan meng nafsukan. Ada sebatang rokok tergamit di jarinya. Kami berangkulan sesaat melepaskan setumpukan kangen. Lantas kukecup bibirnya. Sehabis itu saya berniat ajaknya pulang.
” Kenalin dahulu, Ko! ini Haris….” Sebut istipsu menunjuk pada orang pria usia muda yang berdiri pas disisinya, sambil mengisap dalam dalam rokok A mild mentholnya.
” Jay…” kataku sekalian ulurkan tangan.
” Haris” balasnya.
” Jemput siapa nih, RIs?”
” Malah saya kembali tunggu jemputan, Bro…. Semenjak barusan saya contact kantor cabang tetapi engga menyambung terus. Linenya kembali rusak kali ”
” Di mana sich tujuan elu?”
Ia menyebutkan sesuatu kantor di jalan Gajah Mada.
” Kebenaran itu sejalan dengan kami…. Ingin turut?” saya mengenalkan diri.
Haris sepakat lantas kami berjalan ke arah tempat parkir. Sepanjang perjalanan saat lagi yang memerlukan waktu tidak kurang lebih duapuluhan menit kami sama-sama bercakap sama-sama mengakrabkan diri. Dia kenyataannya dari Indonesia Timur. Seorang manajer di suatu perusahaan pendanaan yang terpusat dikotaku ini. Walaupun warna kulitnya hitam keling tapi berkesan mukanya benar-benar ramah dan berteman. Dia tidak tampan tetapi cukup hebat. Haris katakan jika dua 3 tahun sekali dia wajib terbang kekantor pusat untuk memberikan laporan hasil kerjanya dikantor cabang di NTT sana. Kuturunkan dianya pas dimuka gedung yang ditujunya. Dan saat sebelum pisah kami sebelumnya sempat tukar nomor hape. Selanjutnya saya melanjutkan perjalanan kerumah.
” Sepertinya sekarang kalian cukup banyak berbeda dech Say….” Ujarku.
” Tujuan Koko?” tanyanya sambil mengerinyitkan dahi.
Lantas saya hinggakan kepadanya jika dahulunya istipsu tidak sukai kenakan pakaian yang seksi di tempat umum terkecuali di jadwal acara pesta. Dahulu dia bukan pencandu rokok. Dan dahulu dia tidak kurang welcome sama orang asing tetapi barusan sepertinya dia demikian cepat berteman dengan Haris seperti sudah mengenal bertahun tahun saja.
” ahh…Koko terlampau sensi saja…. Tetapi bolehkan jika saya sedikit mengganti style?” tanyanya sambil mengembuskan asap rokoknya yang selekasnya terserap keluar melalui lubang jendela mobil yang sedikit dibuka.
” Iya engga apa apa toh, Say! Saya justru tambah sukai koq! Kalian menjadi berkesan terus seksi dan bikin gemas saja saat ini! Oh ya…. Mari narasi donk penjelajahanmu saat lagi kutinggal!”
Selanjutnya dengan polos Kiki bercerita semua. Bagaimana dia dikerjai di suatu ruangan karaoke, lantas pengalaman bercinta dengan Mark, lantas pengalaman ber three some bersama Mark dan istrinya. Dan beragam penjelajahan lain. Saat memerhatikan pengalaman istipsu bukanlah saya jadi jealous malah saya jadi demikian horny. Sudah tidak waraskah diriku???.
Demikian sampai di rumah, saya secepatnya hebat masuk Kiki di dalam kamar. Waktu itu saya betul-betul sedang kasmaran. Kudekap dianya. Menciumi bibirnya lehernya dan sepanjang lekuk badannya. Satu-satu kupereteli pembalut ditubunya sampai dia telanjang bundar. Kubalikkan badannya. Kulingkarkan tangan pada pinggangnya lantas kuciumi punggungnya. Dia raih tanganku untuk ajakku tiduran diranjang. Kuusap seka pipinya , dagunya lantas kuraba lekuk payudaranya yang montok dan kuat.
Kiki raih bajuku selanjutnya melepasnya. Dia mulai menciumi dadaku yang sedikit banyak bulu. Kami bergulingan di atas ranjang….. sama-sama sentuh, menjilat-jilati, dan mengisap. Saya bergulir di atas badannya lantas menyurukkan muka pas diselakngannya. Kuamati memeknya sudah basah memeras dan menganga lebar penuh keinginan birahi. Kujulurkan lidah di dalam, menggerakannya berkeliling-keliling, dan getarkan dinding dinding memeknya. Saat kugelitikkan lidahku Kiki meliukkan punggung penuh rasa nikmat dan kuperbuat terus-terusan sampai lendir birahinya membanjir keluar.
Kutindih badannya sekalian melepaskan tangkai kemaluan yang sudah benar-benar tegang itu di dalam lubang syurgawinya. Kugerakkan pinggul turun naik dengan cepat seperti sedang kesetanan karena sangat ka ngennya diriku kepadanya. Saya terus memompa seperti pergerakan sesuatu piston bermain lama semakin cepat…. Kiki capai pucuknya sekalian bawa pinggulnya keatas. Dia peluk kuat erat diriku seakan-akan benar-benar takut kehilangan.
Seterusnya dia dekatkan mulutnya ke tangkai kemaluanku. Dia keluar masukan dengan gaungs. Dia mengisapinya dengan rakus. Saat sebelum saya capai klimaks, kutarik badannya dan menimpat kannya diatasku.
Dia mengggoyangkan bokongnya mundur-maju seperti sedang melindas baju. Waktu itu dia tanpa sadar merendahkan badannya ke depan menjadi saya dapat memasukkan mukaku di dalam belahan payudaranya dan dengan bebas bisa mengisap putingnya. Istipsu terus bergerak. Saya mengehentak hentakkan pinggul dari bawah. Benar-benar liarrrrr……………….. sampai badan kami berge-tar dan bersama sama pancarkan cairan orgasme.
Kami istirahat sesaat sama-sama bercakap sekalian merokok. Kuminta istipsu menceritakan kembali berkenaan petua langan cintanya sama pria pria lain. Ada minimal enam orang lelaki yang sebelumnya sempat melakukan kencan dengannya. Wuih! Kenyataannya istipsu jadi pencandu sex sekarang ini. Cuma dalam kurun waktu 4 bulan saja. Dan kembali saya jadi benar-benar terangsang saat mendengarkannya. K0ntolku yang sebelumnya lemah berangsur mulai menengang dan mengeras.
Kami sama-sama rapatkan bibir, berpagutan, sama-sama meraba-raba pada tingkat perangsangan halus. Kugelitik payudaranya dan mengisapi putingnya. Saya terus meremas dan menggairahkan buahdadanya sampai putingnya berdiri mengeras. Lantas berpindah pada selakngannya. Kulumat dan kucumbu tahapan badannya yang kurindui siang malam saat lagi 4 bulan. Bulu bulu kemaluannya yang tumbuh lebat masih tetap terurus secara baik. Wewangian ciri khas memeknya masih tetap jadi wewangian yang menya lakan gairah birahiku. Lubangnya sudah mengembang seperti kelopak bunga terlihat becek dan benar-benar licin karena lendir cintanya yang deras mengucur keluar. Kukitari bibir lubang itu beragam sebelum ku gelitiki klitorisnya dengan ujung lidah.
” Ooooh! Ayolah, Koooo! ” katanya penuh tuntutan.
Kutarik badannya membuatnya merayap membelakangiku. Kubenamkan k0ntolku dari belakang. Zakarku menepuk nepuk bokongnya setiap saya memompa memeknya. Kunikmati renyutan renyut an dinding memeknya yang membuat tusukanku semakin bertambah nikmat beberapa ribu kali. Kiki terus mendesah. Setiap dia mendesah lebih keras saya menggerakkan k0ntolku lebih dalam. Saya akhiri perjalanan birahinya dengan sesuatu tekanan kuat dan sedalam dalamnya.
” Aaaaaagggggggccc……………!” Kiki memekik penuh kepuasan.
Kutarik badannya ketepi tempat tidur. Menelentangkan disitu. Lantas kunaikkan kakinya keatas bahuku. Dalam posisi berdiri kumauki memeknya lagi. Kiki menggoyahkan pinggulnya dengan mendatar setiap saya menggerakkan tangkai kemaluanku. Terus lama goyangannya terus menghentak hen-tak. Lubang senggamanya bisa dibuktikan luarbiasa enaknya menjadi saya ingin menikmatinya sepanjang malam. Tapi karena sudah benar-benar terangsang pada akhirnya kami keduanya sama menjerit penuh kemelut dibarengi terpancarnya lendir orgasme kami pada waktu yang nyaris bersama.
dua hari kemudian…..
Siang itu Kiki menelepon saat saya sedang menuntaskan laporan di dalam kantor. Tidak seperti umumnya. Pasti ada faktor yang spesial pikirku. Kenyataannya bisa dibuktikan terbukti ada.
” Ko….. barusan Haris contact ke hapeku. Dia katakan jika pesawatnya dicancel sampai esok sore… Dianya katakan kembali kesulitan cari hotel sekedar untuk transit……… Kalau…………”
” kami suruh dia nginap di rumah saja bagaimana, itu khan tujuan elu?” potongku.
” Iya…ya Ko….… kasihan khan jika dia benar bener gak dapat hotel?” jawab istipsu yang tau-tau jadi benar-benar perhatian.
” Kasihan dianya apa kasihan kamu, Na? Apa kalian ingin coba pisang hitam panjang nih?”
” Engga…engga! Saat Koko berpikiran demikian sich?……Gimana Ko, bisa engga Haris kami suruh nginap di rumah?” kata istipsu terus merayu.
Pada akhirnya saya berserah .
” Ya bolehlah jika kalian memang menyenanginya”
” Kalian bisa dibuktikan suami yang luarbiasa Kooo……! Trim’s ya….. I love you! Cup! Cup!Cup!”
Lantas telepon diputus. Waktu itu jam satu melalui duapuluh menitan. Aku juga repot melanjutkan karyawan anku. Lebih kurang jam empat tiba-tiba saya ingin nelpon smartphone istipsu sekadar menyapanya. Tetapi tidak sedang diaktifkan. Kucoba beragam kali tapi tidak dapat. Lantas kucoba mengontak kantornya. Kebenaran saya sudah mengetahui operator yang bekerja waktu itu.
” Hallo Shanti! Kiki ada?”
” Engga tuch Mas Jay. Ini hari pacar hanya dating lantas mohon pamit ingin besuk kerabat yang sakit”
Hah? Famili sakit? Apa juga ini??? Aneh…….!
” apa engga jalan bersama toh Masss?” Bertanya Shanti sedikit sangsi.
” Engga sich Shan… saya kembali repot dikantor…..okey begitu dahulu, Shan……….. thank’s yaaaa”
Lantas kuputuskan contact.
Sialan! Benar benar istipsu menjadi binal! Pasti dia sudah bersama Haris sepanjang hari ini. Alias mungkin semenjak tempo hari.
” Dasarrrr wanita gatel!” Omelku dalam hati.
Memikirkan ke-2 nya kembali bercinta membuat saya terangsnag sendiri menjadi kucoba percepat pekerjaanku yang masih tetap setumpukan. Tapi baru jam 1/2 tujuh malam saya dapat merampung kannya..
Sekencang kilat kupacu mobilku ke arah rumah. Dipikiranku cuma ada keiginan untuk melaku-kan three some dengan istipsu dan Haris Hari sudah mulai gelap saat saya sampai. Teras rumahku sudah sangat jelas oleh temaramnya lampu yang dihidupkan. Kiki keluar menyambutku. Dia menyapaku dengan senyum yang manis dan manja. Kami berciuman sesaat saat sebelum kutarik masuk badannya.
Bacaan Seks Terkini 2023 Saya Ingin Ganti Istri
Waktu itu dia cuma kenakan gaun tidur mode kimono berbahan satin yang dihias renda renda pada tahapan dadanya. Putingsusunya terlihat menyembul dan tercetak terang pada gaun itu menjadi secara gampang kutebak jika dia tidak kenakan pakaian dalam. Masih tetap sisa peluh didahinya seba-gaimana seorang yang habis olahraga alias berusaha keras.
” Habis kerjaaa keras nih!” kritikku.
” AH! Koko dapat saja” sahutnya dengan pipi yang tersipu.
” Haris di mana, Ki?”
” Sepertinya kembali mandi….”
Kutarik tangannya ke arah sofa yang terdapat di ruangan tengah. Ajaknya berciuman sesaat saat sebelum kulanjutkan menanyakan,
” lelaki itu luar biasa, Ki?”.
Dia tidak menjawab cuma membeliakkan mata kearahku.
” Berapakah kali kalian dapat klimaks? Enam delapan?” ikatku yang pun tidak dijawabnya.
Kembali kulumat bibirnya dan memulai menggerayangi tahapan dadanya. Kiki menampik secara lembut karena dia ingin saya mandi lebih dulu sementara dia akan mempersiapkan makan malam. Saya sepakat.
Usai mandi saya keluar ke arah ruangan tengah dengan kenakan kimono mandi dan celana dalam saja. Haris dan istipsu sudah ada dimeja makan menunggukanku. Selanjutnya kami bersantap malam sekalian terlibat perbincangan bincang berkenaan cukup banyak topic. Setlah usai Kiki mengambili piring piring kotor untuk dibawa kedapur sementara saya dan Haris mengambil langkah ke ruangan tengah. Saya duduk di atas sofa panjang sedang dia duduk disofa singgel diseberangku.
” Bagaimana istipsu, Ris?” tanyaku dengan suara menyengaja kupelankan agar tidak ada oleh Kiki yang masih tetap repot membersihkan piring.
” Hebat, Jay! Elu benar bener suami yang untung punyai bini secantik dia…. ”
” Berapakah kali kalian meperbuatnya?”
” Mungkin lima alias 6x saya engga ingat… masalahnya “V” bini elu benar-benar begitu nikmat kenyal dan pulennnn…. Belum juga servisnya yang betul-betul luarbiasaaa…. Saya menjadi suka be-rat kepadanya!”
” Sialan kalian! Kembali bicarakan saya yaaa!” omel Kiki yang tiba-tiba sudah beridiri di sisiku. Dia lantas kutarik duduk disebelahku.
” Haris katakan saya suami yang untung punyai bini sesempurna diri kamu, Say….” Ujarku.
” Biasa lelaki jika ada penginnya pasti ngumbar rayuan mauttt”
” Bukan begitu Ki…. tetapi memang kalian istri yang sempurna…..” lanjutku sambil melekat kan bibir kebibirnya.
Istipsu menampikku lagi secara lembut karena dia menyarankan untuk terlebih dahulu menyaksikan dvd porno yang kubeli di Perth kemarin. Saya kembali sepakat. Dan dengan rileks kami cicipi episode episode penggugah gairah itu bertiga. Belum sampai usai film yang kami saksikan saat kusaksikan Kikimulai tidak tenang duduknya. Berkali kali dia geser geser dan ganti ubah posisi kakinya sejenisnya ada suatu hal yang aneh dipangkal pahanya.
Kuciumi lehernya sekalian merabakan tangan pada benjolan buahdadanya yang masih tetap terikat kimono satinnya. Ini hari istipsu tidak menampik. Bahkan juga dia benar-benar nikmati kecupan dan remasanku. Putingnya jadi terus mengeras dan terus menyembul. Dengan mudah kutarik lepas tali pengi-kat kimononya selanjutnya menyibakkan ujungnya kekanan kekiri. Kutatap dengan penuh kekagu man ke-2 payudaranya yang montok dan ranum saat sebelum kujilat jilat dan kuhisapi. Saat kuselipkan tangan pada pangkal pahanya kutemukan sesuatu lubang yang sudah benar-benar becek penuh lendir birahi.
” Uuuhhhhfsss……….” Desahnya perlahan-lahan tapi kedengar begitu nikmat.
Kiki raih kepalaku lantas mengiringnya mengarah selakangannya. Aku juga menurut. Sambil bergerak kuciumi tiap tahapan badannya yang kulewati. Perutnya. Pusarnya. Bulu bulu kemaluannya yang lebat. Dan bongkahan memeknya yang membulat prima bak cangkang penyu. Kutelusuri bibir lubang yang sudah tersingkap lebar itu selanjutnya kujulurkan lidah mengelitik kelentitnya yang sudah benar-benar mencolok.
Istipsu menggerinjal dan melenguh begitu nikmat tiap saya meperbuatnya.
Haris bangun dekati kami dengan badan yang sudah bertelanjang bundar. Tangkai kemaluannya yang hitam panjang dan kekar itu berkesan sudah benar-benar tegang. Mendangak meminta porsi. Dia mengundang istipsu berciuman. Tanganya mulai meremas remas buahdada istipsu sementara tangan istipsu sudah menggeng gam tangkai kemaluannya.
Kujulurkan lidah dan kubenamkan berkali-kali pada lubang yang tanpa ujung tersebut. Kutusuk tancapkan sekalian nikmati tiap tuntunan lendir cintanya. Desah mulut Kiki jadi terus keras kedengar.
Haris bangun memberikan kemaluannya kemulut Kiki. Tangkai sepanjang duapuluhan centi itu disam- but istipsu dengan lidah yang terjulur. Lantas dengan lahap istipsu mulai mengulumnya.
Kusibakkan kimono mandiku dan memelorotkan celana dalamku. Kugenggam dan kuurur urut otot sepanjang limabelas centi yang meyembul antara pahaku sekalian melihat istipsu sedang melu-mat k0ntol hitam
Haris yang panjang itu penuh gairah. Saya jadi terus terangsang dan ingin selekasnya meniduri istipsu.
Kuangkat ke-2 kakinya selanjutnya kudorong tangkai kemaluanku ke depan mem-benamkannya dengan penuh hati di dalam lubang syahwatnya.Sekalian nikmati tiap gesekan lem but dengan dinding dinding saat memeknya. Inch untuk inch. Sekonyong konyong saya ditangkap berjuta juta gelombang kepuasan saat lagi proses penghasilan tersebut. Berawal dari ujung k0ntolku lantas menyebar kebatangnya….. lantas menebar kesemua tahapan badanku.
Seterusnya kucoba mengeksploitasi kenik-matan lebih besar dengan tidak berhenti-hentinya mengeruk….. mengeruk….. dan mengeruk lubang itu semakin lebih dalam . Sementara itu istipsu asyik mengulum black banana yang ada pada genggam- an tangannya. Kiki terus-terusan mengeluh nikmat saat badannya bergoyang mundur-maju diom-bang ambingkan gelombang birahi yang kuciptakan. Selanjutnya dia melafalkann. Semua otot ditubuhnya kontraksi hebat saat dianya diterpa pucuk kemelut. Dia menjerit panjangggg di saat badai orgasme tau-tau meletus dan menyikat dianya!. Cairan kepuasannya terpancar dan memulasi semua tangkai ke-maluanku yang masih tetap tenggelam disitu.
Kami ganti posisi. Saya duduk disofa dan Kiki menyurukkan wajahnya keselakanganku, dia mengisapi dengan lahap tangkai kemaluanku yang masih tetap basah kuyub oleh lendir orgasmenya. Haris gantian yang meniduri istipsu dari belakang. Benda sepanjang sembilan inch itu digerakkan keluar masuk dengan cepat. Kedengar suara ” plok!plok! plok!” setiap zakar Haris menepuk nepuk bokong istipsu.
” Oooghttt….oooghffff….” desah istipsu tanpa melepas tangkai kemaluanku dari mulutnya. Dan setiap istipsu mendesah lebih keras Haris melepaskan tangkai kemaluannya lebih dalam .
Haris tidak biarkan dianya selekasnya capai pucuk. Dia hebat diri lantas menelentangkan badan is-tipsu di atas sofa. Dia membuka ke-2 kaki istipsu lantas meningkatkannya keatas pundaknya sekalian memasukkan tangkai lagi kemaluannya. Ke-2 nya bergerak di irama yang sesuai melesat dengan pasti menu-ju ke pucuk teratas. Istipsu terlihat demikian nikmati tiap hujaman kemaluan Haris. Dia menyongsong dengan goyangan pinggulnya yang menghentak hentak. Renyutan nikmat yang dibuat Kiki mem-buat Haris tambah semangat. Dia mempercepat pergerakan masuk keluarnya seperti sedang memicu satu ekor ku-da balap. Kedengar napas ke-2 nya tersengal-sengal sama-sama mengeluh dan melenguh penuh nikmat.
Beragam menit selanjutnya istipsu memekik lagi penuh kepuasan sekalian dekap kuat erat badan Haris. Sementara itu Haris masih tetap memompa dengan cepat berusaha secepat-cepatnya capai klimaks. Beragam detik saat sebelum berlangsungnya sinaran klimaks, Haris mengambil k0ntolnya selanjutnya mendekati muka istipsu. Dia merancap dengan cepat sampai kedengar lenguhannya yang keras saat ujung tangkai kemaluannya menyembur cairan kental warna putih pekat yang menyengaja ditujukan kebibir Nana. Sehabis berkurang, istipsu menjilat-jilati lagi ujung kemaluan Haris sampai bersih.
Saya semenjak barusan cuma dapat berdiri melihat pertarungan ke-2 nya sekalian mengurut urut tangkai kema luanku sendiri. Menyaksikan lubang memek Kiki yang menganga dan mengkilat karena lendir birahinya mem untuk aku benar-benar terangsang dan ingin memasukinya. Seterusnya ku tusukkan dengan bergairah. Walaupun lubang senggama itu sekarang ini berasa sedikit kendur tapi tetap mampu memberikan rasa nikmat yang hebat. Kulumat lubang itu dengan bernafsu.
Kiki menggoyang lagi pinggulnya membuat lubang memeknya semakin bertambah nikmat beberapa ribu kali. Saya terus kesetanan saat menidurinya. Apa yang kuperbuat ternyata mengakibatkan menyalanya kem bali nafsu istipsu . Maka sekarang ini kami berdua sama-sama menuntut kepuasan pucuk dengan sama-sama mengge sek dan meraba-raba. Demikian menit selanjutnya kupercepat pergerakan pinggulku saat berasa tekanan benar-benar kuat diujung k0ntolku. Istipsu memekik dengan keras saat dia terlebih dulu sampai di pucuk.
Hampir berbare ngan kurasakan ujung k0ntolku tergetar luar biasa . Maka kucoba menekan pinggul lebih dalam . Pada akhirnya tangkai kemaluanku menggelepar gelepar sambil memuntahkan cairan kepuasan dalam ju mlah yang cukup banyak antara himpitan lubang memek Nana. Karena sangat tidak minimal sampai meluber kelu ar dan menetes di atas sofa.
Sehabis bersihkan diri, kami meneruskan permainan di dalam kamar. Dengan berganti-gantian saya dan Haris mengolah memek Nana. Malam itu belasan kali istipsu capai klimaks dibarengi jeritan panjang penuh kepuasan.
Walaupun nikmat kadaangkala ada rasa cemburu saat istipsu di entot cowok lain, tetapi saat saya ngentot istri pria lain hati itu lenyap dan terobati dengan kesan sex yang ku dapat dalam narasi ini.