cersex annisa cersex anal mama cersex dengan ibu mertua cersex hot terbaru cersex download cersex xnxx

Cerita Sex Imanku TidaK Bisa Di Tahan Oleh Seseorang Janda Yang Bohay

Saya kmbali mmperhatikan tante Ivone yang mmblakangiku. Dimulai dari betisnya yang putih mulus mskipun terlihat kurus, pahanya yang lebih mulus dari betisnya, pantatnya walaupun trbalut clana pendek, tapi trlihat terang lekukannya.

Cersex Pemerkosaan – ” Coba dianya dapat saya setubuhi seperti tante Rita ya? ” gumanku dalam hati.
Belum habis lamunanku,tau-tau kusaksikan badan tante Ivone trhuyung kurang kuat ingin trsungkur. Secara cepat saya mloncat dan mmegangi badannya yang hampir trsungkur itu, mninggalkan tersisa lamunan cabulku.

Tidak lebihkul badannya yang mulus dan trlihat lemas sekali.
“Gak papah kan tan??” tanyaku penuh rasa cemas, sraya mmapah badan tante Ivone.
“Kpalaku trasa pusing Fad” jawab tante Ivone kurang kuat.
“Ya sudah, istirahat saja di dalam” saranku sekalian makin memapahnya ke rumah.
“Pada akhirnya saya dapat mrangkulmu Vone” ucapku dalam hati.
Ada sjuta ketersanjungn dihatiku karena mampu mrangkul badan sang arogan trsebut.
Stelah brada di dalam rumah, dengan perlahan-lahan kududukan tante Ivone disofa ruangan tamu. Dengan mnarik napas tante Ivone duduk dan brsandar pada sandaran sofa. Stelah itu saya mengambil langkah mninggalkannya sendiri. Tidak brapa lama saya kembali dngn sgelas air hangat dan mnghampiri tante Ivone yang tengah brsandar disandarkanan sofa.
“Minum dahulu tan, agar lebih enak!” ujarku sekalian mnyerahkan gelas brisi air hangat yang kubawa. Tante Ivone juga mminum air hngt yang kuberbagi.
“Terima kasih ya Fad” katanya kurang kuat sekalian mletakan gelas dimeja yang ada dimukanya.
“Kpalanya masih tetap pusing gak tan!?” tanyaku.
Tante Ivone cuma mnganggukan kpalanya.
“Ingin dipijatin gak!?” tanyaku kembali.
“E, em” jawab tante Ivone prlahan seolah tengah mnahan sakit.
Aku juga sgera memijat dimulai dari kpalanya dngn prlahan tempat, kmudian dahinya yang dianya katakan mrupakan pusat rasa sakitnya.
“Wah, knapa tante Fad!?” bertanya Nita yang barusan pulang.
“Barusan sang tante nyaris jatuh, kpalanya pusing Nit!” jawabku.
” Trlalu lelah kali!? ” tutur Nita sekalian mlangkah kedapur.
“Dah aga mndingan Fad” terang tante Ivone dngn mata terpejam, nikmati pijatan pijatan jariku.
Berasa hangat dahinya brsamaan dngn rasa hangat yang menjalari badanku. Wangi berbau badan tante Ivone trasa mnusuk ke-2 lobang hidungku. Mmbuat saya ingin semakin lama memijat dan dekat dngnnya.
“Masuk angin kali tan, dahinya aga anget ne!? ” jelasku, brupaya memancing agar niatku terwujud.
“Iya kali? “katanya juga, seolah mngerti akan pemahaman ucapanku. Membuatku semakin brani lebih jauh.
“Ingin dikerikin gak!?” tanyaku dngn penuh haraf padanya
“Bisa dibuktikan kalian dapat!?” tante Ivone kembali brtanya. Membuat hatiku trasa brdebar tidak karuan.
“Ya bisa… ” jelasku dngn cepat, takut tante Ivone brubah pikiran kembali.
“Ya sudah, tetapi dikamar ya…, gak sedap di sini” pinta tante Ivone.
Mmbuat hatiku brdebar semakin cepat. Dengan prlahanku papah dianya mlangkah mnuju kamarnya. Aku juga brusaha untuk meredam dan menentramkan hatiku. Yang mulai dimasuki niat dan pikiran kotorku.
Sehabis brada di dalam kamar, kusarankan agar dianya istrahat diranjangnya. Tante Ivone juga mrebahkan badannya sraya brnafas panjang. Seakan-akan ada berat beban yang dibawa. Saya sgera brlalu mngambil obat gosok dan koin untuk mengerik badan tante Ivone. Stelah kudapati smua yang kuperlukan, saya kembali mnghampiri tante Ivone yang tengah menunggu. Dengan mmbranikan diri saya mintamya agar dianya mlepaskan baju yang dipakainya.
Dianya juga prlahan melepas baju alias pakaian yang dipakainya. Shingga tante Ivone sekarang ini cuma mngenakan bra yang brwarna pink dan clana singkat saja. Ada getaran hangat mnjalari sluruh badanku, saat melihat tante Ivone mmbuka pakaiannya. Sampai mmbangunkan kjantanan dan udara gairahku. Yang bisa dibuktikan sudah mngendap dipikiranku sejak awal kali, saat memprhatikan dianya ditaman.
Dengan prasaan yang tidak mnentu dan dibayang-bayangi gairah dipikiranku. Aku juga mulai mngusap …
..seka punggung mulus yang mmblakangiku, dngn berhati-hati sekali.
“Tali branya dibuka saja ya tan??” pintaku pnuh haraf sekalian trus mngusap dan mengerik punggung kece di depanku.
“Iya… ” jawabannya lirih.
Meredam kerikan dipunggungnya, entahlah sakit alias geli saya tidak tahu. Yang pasti tanganku sgera melepas kait tali branya, menjadi mmbuat branya mlorot mnutupi sbagian payudaranya yang bundar dan berisi. Sperti payudara punya gadis cukup banyak. Stelah tidak ada kembali penghambat dipunggungnya, aku juga melumurinya dngn minyak gosok. Dan jemari jarikupun menari mmbentuk garis dipunggung tante Ivone. Sekalian sekali kali mataku melihat mengarah payudaranya yang brusaha tertutupi dngn bra dan ke-2 tlapak tangannya. Tetapi faktor trsebut mmbuatku smakin terangsang didorong rasa pnasaran yang tramat.
Smentara tante Ivone cuma trdiam sraya mmejamkan matanya yang bundar dan cantik.
” Perlahan-lahan ya Fad!? ” pintanya masih tetap dngn mata yang trpejam.
Tau-tau pintu kamar prlahan terbuka, terlihat Nita tengah brdiri didepan pintu.
“Tan saya mo kerumah tman dahulu ya!?” tutur Nita brpamitan sraya matanya mlirik kearahku.
“Iya Nit… ” balas tante Ivone tanpa brpaling kearahnya. Kmudian scara prlahan Nita mnutup pintu kembali dan brlalu pergi.
Jemari tanganku mulai nakal trhadap pekerjaannya, jariku trkadang nyelinap di bawah ketiaknya brusaha raih benda yang bundar dan padat brisi yang tertutupinya. Tetapi tangan tante Ivone kadangkala brusaha mnghalanginya, dngn rapatkan pangkal lengannya.

Baca Juga:   Cerita Seks Anak Kost Belakang

“Jemari kalian nakal ya Fad!? ” tutur tante Ivone stengah berbisik sambil mlirik ke arahku. Membuatku trsipu malu. “Habis gak kuat sih, tan…” jawabku jujur.
Tetapi tante Ivone justru melepas branya shingga sekarang ini payudaranya terlihat polos tanpa plindung kembali. Dan secara langsung jadi makanan ke-2 mataku tanpa brkedip. Langsung mmbuat hatiku brdebar debar mnyaksikan panorama trsebut.
“Saat ini dapat kalian plototin pe senang deh!!” tutur tante Ivone tak lagi mnutupit buah dadanya dngn ke-2 tlapak tangannya kembali.

Jantungku trasa bgitu cepat brdetak dan mmbuat lemas sluruh prsendianku. Kontolku brlahan tetapi pasti mulai brdiri tegak mng ikuti dorongan keinginanku.
“Bisa dibuktikan dah usai ngeriknya Fad!?” tegur tante Ivone mngingatkanku. Mmbuat saya sgera mlanjutkan prkerjaanku yang trtunda sebentar.
Nyaris sluruh tahapan belakang badan tante Ivone sudah kukerik dan brwarna merah brgaris garis. Cuma tahapan pantatnya yang lepas dari kerikanku karena trhalang dngn clana singkat dan CD yang dikenainya. Tetapi belahan pantatnya sudah senang kuplototin.
Pada akhirnya pekerjaanku usai . Selanjutnya dngn prlahan jemari jariku memijati bahunya. Tante Ivone mnundukan kpalanya, sekali sekali trdengar suara dahak dari mulutnya. “Sudah Fad!” printahnya, agar saya mnyudahi pijatanku. Dengan prasaan malas aku juga mnghentikan pijatanku dan sgera mmbrsihkan tersisa sisa minyak dikedua tlapak tngnku.

” Bersihkan tanganmu dahulu agar bersih sana!!” pinta tante Ivone skaligus printah.
Aku juga branjak pergi kekamar mandi yang bisa dibuktikan ada di dalam kamar trsebut. Stelah selesai mncuci sluruh tanganku sampai bnar bnar bersih. Aku juga mendekati lagi tante Ivon yang tengah terlentang di atas tempat tidur masih tetap dngn kondisi sparuh bugil. Sperti saat saya meninggalkan kekamar mandi. Sampai payudaranya yang bundar dan brisi terlihat mmbusung besar didadanya, dngn puting yang brwarna coklat susu.
“Mari Fad, kalian ingin mainkan ini kan!?”.
“Saya ingin kok!?” tutur tante Ivone sekalian mremas salah satunya payudaranya sampai putingnya mnonjol kearahku.
Aku juga mndekat mnghampirinya dngn hati gairah. Membuat kontolku semakin brdiri dan mngeras kuat dibalik clanaku.
Aku juga tidak mnunggu semakin lama, sgeraku remasi payudaranya yang mnantang. Tante Ivone brgelinjang saat tlapak tanganku mndarat dan meremas ke-2 payudaranya.
” Achh.., iya Fad trussss ” rintihnya prlahan.
Jemari jariku semakin liar mremasi sluruh daging bundar yang padat brisi. JariQ mainkan putingnya yang mulai mngeras.
” Iya,.., mari diisep Fad.., aaaayooo “pinta tante Ivone dngn napas taj tratur.
Aku juga sgera mnjilati dan menghisapi puting payudaranya.

Baca Juga:   Cerita Sex Gairah Nafsu Gila Ibu Rumah Tangga Berjilbab

“Aduhhh…, enaaaak, trusss….” desah tante Ivone sraya mmegangi kpalaku.
Saya smakin brnafsu dngn puting yang kenyal sperti urat dan mnggemaskan. Smentara tante Ivone smakin mndesah tidak karuan. Tangan kananku melaju mengarah slangkangan di bawah pusar, trus mnyusup masuk antara clana dan CD tante Ivone. Sampai jemari jariku trasa mnyentuh rumput lembut yang cukup lebat didalamnya. Tante Ivone mmbuka pahanya tidak saat jemari tlunjukku brusaha masuk ke lobang yang ada ditengah-tengah bulu bulu lembut kepunyaannya.
“Aowww…” jerit kecil tante Ivone saat tlunjukku brhasil masuk lobang memeknya. Dianya juga mnggeliatkan badannya penuh nafsu gairah.
Smentara kontolku smakin mngeras akan kluar berbahan yang mnutupinya.
Lumayan lama jemari tlunjukku kluar masuk didalam memek tante Ivone, sampai lobang itu mulai trasa basah dan lembab. Sampai pada akhirnya tangan tante Ivone meredam pergerakan tanganku dan mminta mnyudahinya.
“Aaaachhh.., udaahhh., Faddh.., aaachh” rintih tante Ivone.
Aku juga luar biasa tanganku dari kembali clananya dan mlepaskan putingnya dari mulutku.
“Membuka bajumu donk, Fad!!” hebat tante Ivone sraya bangun dan mlepaskan clana singkat dan CDnya.
Shingga dianya bugil dan terlihat rumput hitam ditengah-tengah slangkangannya yang barusan ku obok obok. Aku juga mlepaskan smua bajuku dan bugil sperti dianya.
Dengan senyuman manis kearahku, tante Ivone merapat dan brjongkok pas dimuka slangkanganku.
“Aouw, besar sekali..!!” hebat tante Ivone sraya tlapak tangannya mraih kontolku yang sudah brdiri dan keras.

Dngn tangan kanan dianya mmegang kuat tangkai kontolku, dan tlapak kirinya mngelus elus kpalanya. Sampai kpala kontolku trasa brdenyut hangat.
Kmudian dimasukkan kontolku di dalam mulutnya sraya matanya mlirik ke arahku.
“Agghhh… “saya mlengguh tidak saat sluruh kontolku tnggelam masuk ke mulutnya.
Darahku brdesir hangt mnjalari sluruh urat ditubuhku. Saya cuma dapat memegang kpala tante …
…Ivone, mremas dan mngusap seka rambutnya yang ikal sebahu. Smentara tante Ivone smakin liar, sbentar mngulum dan mngemud seolah dianya ingin melumat sluruh kontolku. Trnyata dianya lebih buas dari tante Rita. Trkadang dianya mnjilati dari tangkai sampai lobang kencing dikpalanya.
” Aaaaaaa… ” erangku meredam rasa nikmat yang tramat. Trasa badanku melayang-layang jauh tidak pasti.
Entahlah brapa lama tante Ivone mngemut, mnjilat dan mngulum kontolku. Yang terang faktor ini mmbuat badanku brgetar dan nyaris kejang.
” Giliran donk tan, aQ ingin jilatin memekmu! ” rengekku, nyaris tidak mampu mnahan gairahku.
Ingin rasanya memuntahkan keluar setidak sedikit cukup banyak. Agar tante Ivone mandi dngn air maniku.

Baca Juga:   CERITA SEX PERAWAN NGENTOT ENAKNYA KONTOL BESAR

Tante Ivone sgera bangun brdiri tinggalkan kontolku yang masih tetap brdiri tegak. Kmudian saya mminta agar dianya duduk dikursi tanpa lengan yang ada. Aku juga brjongkok mnghadap memeknya yang dihias bulu lebatnya. Ke-2 kaki tante Ivone trtumpu pada ke-2 bahuku. Karena itu mulutku mulai mnjarah memek yang tlah mnganga tersingkap jemari jariku, sampai terlihat terang lobang memek yang brwarna merah dan lembab.
Lidahku mulai mnjelajahi dan mnjilati lorong tersebut.
“Aaaaowwh…, aaaa…, iyyyaaa.., trussss, aassstttssh” desah tante Ivone saat lidahku brmain mnjilati lobang memeknya.
“Aduuuhh,…, truuusss, lebihhh daallaaamm, aaah,… enaaakhh, agh, agh, aghhhh” rintihnya juga sekalian mremas dan mnjambaki rambut dikpalaku.
Lidahkupun smakin liar dan brusaha masuk lebih dalam .

“Aaaaghh,.., gilaaaa…, enaaaksss,.., ubss,.., aaaaachghhh” suara tante Ivone tidak karuan.
Lidahku brhenti mnjilati dinding lobang memek, sekarang ini brpindah pada daging imut sbesar biji kacang hijau. Ku jilati itil yang brwarna merah dan basah dngn air mazinya dan air liurku.
“Aughh…..” suara tante Ivone sperti terselak sekalian mrapatkan ke-2 pahanya, sampai mnjepit leherku, saat ku hisap itilnya.
” Aaaaa.., auwghhh…., yaaaaa ” tutur tante Ivone lirih.
” Udahhh…, Fad…, udddaah Faadd ” rengek tante Ivone sraya mndorong kpalaku dngn kakinya yang trkulai lemas dibahuku.
Aku juga mlepaskan hisapan mulutku pada itil tante Ivone dan bangun brdiri didepannya dngn kontol yang masih tetap tegak dan keras. Selanjutnya mminta tante Ivone agar bangun dari duduknya. Sekarang ini saya yang mnggantikan tempatnya duduk dikursi.

Tante Ivone naik keatas pahaku dan badannya mnghadap kearahku, sampai badan kita sama-sama brhimpitan. Kmudian tante Ivone mmbimbing kontolku masuk kelobang memeknya dngan jarinya.
” Aagghhsss.. ” rintih kecil tante Ivone saat kontolku masuk menyerang memeknya.
Tidak lama kmudian pantatnya mulai naik turun, mngesek gesek kontolku didalamnya. Aqpun mngimbanginya dngn mmegangi pinggulnya mmbantu pantatnya naik turun.
” Aachhh.., yaaaa, oohhh, enaaak Fadd “.
” Auwwghhh…., aaaaaa…, oohhhh, yaaa ” racau tante Ivone tidak karuan jika badannya turun mnenggelamkan kontolku dimemeknya.
” Aauwww, saya gak tahan ne Fadd,…, aaaauwww, yessss ” rintih tante Ivone sraya mnggerakan pantatnya dngn cepat.

Aku juga mmbalas reaksinya, dengan melumat kembali payudaranya.
“Aaaaaawhhh……..”erang tante Ivone sekalian mnekan pantatnya lebih pertemuan dengan slangkanganku.
Aku juga melafalkanng mnahan penekanan pantat tante Ivone.
“Aaaachhhh…….” pada akhirnya saya tidak mampu kembali mmbendung cairan kental dari dalam kontolku. Kamipun sama-sama brpelukan dngn kuat beragam saat dngn brcampur peluh masing-masing.
Stelah cukup lama kita brpelukan, kamipun bangun dngn malas, malas branjak dari situasi yang ada. Stelah itu kamipun mandi mmbrsihkan badan kita masing-masing yang basah dngn peluh syurga.
Pada akhirnya saya dapat menyetubuhimu dan menaklukan keangkuhanmu Ivone Gienarsih.